About

Terima Kasih Atas Kunjuangannya. MARI BERBAGI ILMU di SIT four diHATI

Sabtu, 05 Mei 2012

Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


   1.      Pengertian Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Husemas).
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyarakat tentang kebutuhan serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama masyarakat dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Kindred, Bagin dan Gallagher (1976), mendefenisikan husemas ini sebagai usaha kooperatif untuk menjaga dan mengembangkan saluran informasi dua arah yang efesien serta saling pengertian antara sekolah, personil sekolah dengan masyarakat. Defenisi diatas mengandung beberapa elemen penting sebagai berikut :

a)      Adanya kepentingan yang sama antara sekolah dan masyarakat. Masyarakat memerlukan sekolah untuk menjamin bahwa anak-anak sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih baik, demikian pula sekolah.
b)      Untuk memenuhi harapan masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah. Yang dimaksud dengan peran serta adalah kepedulian masyarakat tentang hal-hal yang terjadi disekolah, serta tindakan sebagai membangun dalam usaha perbaikan sekolah.
c)      Untuk meningkatkan peran serta itu diperlukan kerjasama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang efisien.

   2.      Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua murid (keluarga). Keterlibatan unsur-unsur tersebut dalam menengani permasalahan pendidikan penting sekali, sebab proses belajar dari anak didik bukan hanya terjadi disekolah, melainkan juga terjadi dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Karena itu ketiga unsur tersebut harus dapat bekerja sama sedemikian rupa sehingga proses dari belajar anak didik dapat berjalan dengan baik.
Sukses atau gagalnya suatu kegiatan dapat dilihat dari sejauh mana tujuan kegiatan tersebut dapat terealisir. Dalam kaitannya dengan hubungan sekolah dan masyarakat, ada beberapa tujuan yang mendasarinya. Bent dan Kronenberg (Ametembun, 1973;153) mengemukakan tiga tujuan utama dari hubungan sekolah dan masyarakat. Ketiga tujuan tersebut adalah.
a)      To prevent misunderstandinng
b)      To secure financial support
c)      To secure cooperation I policy making

Yang dimaksud dengan tujuan-tujuan tersebut diatas adalah : (1) untuk mencegah kesalahpahaman masyarakat terhadap sekolah, sehingga, sehingga terciptanya opini yang baik dari masyarakat tentang pendidikan umumnya dari sekolah khususnya. (2) untuk memperoleh sumbangan financial dan sumbangan material dari masyarakat. (3) untuk menjalin kerja sama dalam pembuatan-pembuatan kebijaksanaan.
Elsbree (Hendiyat Sutopo, 1982;236) mengemukakan tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut :
a)      Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak secara maksimal.
b)      Untuk menigkkatkan tujuan masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c)      Untuk mengembangankan antusiasme atau semangat dalam membantu kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat di sekolah.
Pendapat diatas menekankan bahwa tujuan kerja sama antar sekolah dengan masyarakat yang dijalin melalui hubungan sekolah dan masyarakat bukan hanya untuk kepentingan sekolah, tetapi juga untuk kepentingan dari masyarakat itu sendiri. Rincian tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat yang lebih mendetail dikemukankan oleh Uagman (Ametembun, 1973;156) yang mengemukan 6 tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat :
a)      Untuk memperoleh bantuan masyarakat, khususnya bantuan finansial dan perlengkapan dari fasilitas lainnya yang dibutuhkan sekolah.
b)      Untuk melaporkan perkembangan sekolah.
Sekolah secara periodik dan kontinu memberikan laporan kepada masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui dan mengikuti perkembangan sekolah, serta hambatan-hambatan yang dihadapi.
c)      Untuk memajukan program pendidikan.
Program sekolah hendaknya juga dapat mencerminkan keinginan dan harapan dari masyarakat. Hal ini penting agar program pendidikan tersebut dapat dukungan dari masyarakat.
d)     Untuk memperbaiki masyarakat.
Sekolah mempunyai suatu tanggung jawab untuk membina anak-anak (generasi muda) dan orang dewasa serta melatih keterampilan sosila untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada umumnya. Dalam hal ini, sekolah dapat menyusun program pendidikan non formal bagi orang-orang dewasa.
e)      Untuk mengembangkan partnership.
Sekolah hendaknya selalu mengadakan kerja sama dengan berbagai lapisan masyarakat bagi kepentingan pendidikan anak didik. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain berkonsultasi, bertukar-pikiran dengan pemuka-pemuka masyarakat, tokoh-tokoh pendidikan, dengan instansi pemerintah maupun swasta. Dengan mengembangkan konsep partnership, sekolah dapat mempartisipasikan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan pendidikan disekolah.
f)       Untuk membina kepemimpinan sekolah.
Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan suatu media untuk mengembangkan kepemimpinan sosial pada masyarakat. Sebaliknya juga memberikan umpan balik (feedback) bagi kepemimpinan kepala sekolah tersebut.

Dari pendapat di atas terlihat bahwa tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat bukan hanya berarti bagi sekolah saja, tetapi juga mempunyai arti bagi orang tua dan masyarakat pada umumnya. Melalui hubungan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat, diharapkan timbulnya kesadaran orang tua murid dan masyarakat umumnya tentang arti pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka. Dengan timbulnya kesadaran tersebut, diharapkan orang tua murid dan masyarakat dapat memberikan perhatian, bimbingan serta dorongan bagi anak-anak mereka dalam belajar, baik di sekolah maupun di rumah.

   3.      Prinsip-prinsip Hubungan Sekolah Masyarakat
Dalam melaksanakan kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat perlu dianut beberapa prinsip. Prinsip ini memberikan pedoman dan arah kepada guru dan kepala sekolah, sehingga kegiatan hubungan sekolah dan masyarakat dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip itu adalah :
a)      Prinsip Otoritas, yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas, karena pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.
b)      Prinsip Kesederhanaan, yaitu bahwa program-program hubungan sekolah masyarakat harus sederhana dan jelas.
c)      Prinsip Sensitivitas, yaitu bahwa dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan masyarakat, sekolah harus sensitif terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat. Apa yang dianggap biasa oleh sekolah dapat merupakan hal yang sangat manyinggung perasaan masyarakat.
d)     Prinsip Kejujuran, yaitu bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat haruslah sesuatu apa adanya dan disampaikan secara jujur. Sekali sekolah memberikan informasi yang tidak benar, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah akan menurun, dan akibatnya sekolah tidak lagi mudah untuk membangun kepercayaan itu kembali.
e)      Prinsip Ketepatan, yaitu bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan dicapai. Pemilihan waktu yang kurang tepat dapat mengakibatkan kegagalan dari program tersebut.

   4.      Teknik-teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Dalam menciptakan kerja sama antara sekolah dengan orang tua murid dan masyarakat, ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Teknik tersebut meliputi :
a.      Publikasi Sekolah
Publikasi sekolah adalah merupakan kegiatan yang dillakukan sekolah untuk memperkenalkan serta memberikan informasi tentang program-program sekolah. Kegiatan-kegiatan sekolah dan lain sebagainya kepada masyarakat.
Tujuan disebarkan informasi tentang sekolah kepada masyarakat adalah untuk mendapatkan dukungan yang positif dari masyarakat tentang program yang dilaksanakan di sekolah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam rangka kegiatan publikasi sekolah :
(1)     Informasi yang disampaikan harus objektif.
(2)     Bahasa yang digunakan harus sederhana dan mudah untuk dimengerti.
(3)     Harus memperhatikan opini yang berkembang di masyarakat.
(4)     Informasi hendaknya disampaikan secara kontinu.
(5)     Informasi yang disampaikan tersebut hendaknya dapat mendorong timbulnya keinginan masyarakat untuk berpartisipasi dengan program-program sekolah itu sendiri.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh dalam publikasi sekolah. Kegiatan tersebut meliputi :
(1)     Informasi lewat siswa
Siswa sebagai warga sekolah dan sekaligus sebagai warga masyarakat dapat dimanfaatkan sebagai perantara untuk kegiatan publikasi sekolah. Kepada siswa dititipkan informasi yang berkenaan dengan program sekolah, hasil-hasil yang dicapai sekolah, kebutuhan-kebutuhan sekolah serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi sekolah.
(2)     Buletin sekolah
Buletin sekolah sebagai media sekolah dapat dijadikan sebagai media komunikasi dua arah antara sekolah dengan masyarakat. Di samping sebagai media komunikasi, buletin sekolah dapat menjadi wahana memupuk kreativitas siswa dalam menulis.
(3)     Surat kabar
Bila memungkinkan, sekolah dapat menerbitkan koran sekolah yang dapat digunakan sebagai media publikasi. Bila sekolah tidak memungkinkan melaksanakan koran sekolah, sekolah dapat memanfaatkan media setempat maupun media masa pusat (koran daerah atau koran pusat).
Pesan yang disampaikan melalui surat kabar dapat bermacam-macam, seperti: misi sekolah, tujuan sekolah, prestasi yang dicapai sekolah, kegiatan-kegiatan sekolah dan lain sebagainya.
(4)     Pameran sekolah
Pemeran sekolah adalah merupakan arena langsung bagi masyarakat untuk meliah secara dekat kegiatan-kegiatan yang dilakukan sekolah, prestasi-prestasi yang dicapai sekolah, program-program sekolah dan lain sebagainya.
Dengan adanya pameran sekolah akan mendapatkan balikan atau umpan balik dari masyarakat tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan disekolah. Baik dalam bentuk positif maupun dalam bentuk negatif guna perbaikan program dari sekolah.
(5)     Volder dan Brosur
Volder dab brosur biasanya digunakan atau diterbitkan untuk kepentingan siswa baru (penerimaan siswa baru). Dalam volder dan brosur biasanya memuat misi sekolah, program sekolah, prestasi yang telah dicapai sekolah, dan lain sebagainya.
(6)     Malalui TV dan Radio
Radio dan TV merupakan media-media yang ampuh digunakan dalam publikasi sekolah. Keduanya mempunyai jangkauan yang cukup luas, semua lapisan masyarakat dapat menerimanya dalam waktu yang relatif singkat. Pesan-pesan yang ingin disampaikan sekolah hendaknya diformulasikan ke dalam bahasa-bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti massa.

b.      Pertemuan Tatap Muka Individu
Yang dimaksud dengan pertemuan tatap muka disini adalah pertemuan yang berlangsung dua orang antara guru-guru dengan orang tua wali murid antara guru dengan pemuka masyarakat, atau antara kepala sekolah dengan orang tua murid atau anggota masyarakat.
Aspek-aspek yang dibicarakan menyangkut masalah-masalah pendidikan di sekolah, seperti masalah yang dihadapi siswa dalam belajar, masalah yang dihadapi sekolah dalam menanggulangi kenakalan siswa-siswa, dan masalah sekolah lainnya.

c.       Pertemuan Tatap Muka Kelompok
Yang dimaksud dengan pertemuan tatap muka kelompok adalah pertemuan antara personil sekolah (guru atau kepala sekolah) dengan orang tua murid, atau dengan pemuka-pemuka masyarakat. Aspek-aspek yang dibicarakan menyangkut masalah-masalah pendidikan secara umumnya, dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi sekolah khususnya.
Melalui pertemuan tersebut, diharapkan sekolah mendapatkan masukan-masukan dari anggota masyarakat. Sebaliknya anggota masyarakat memperoleh informasi-informasi yang jelas tentang pendidikan dengan gejala permasalahanya di sekolah.
Bentuk-bentuk pertemuan tatap muka kelompok tersebut dapat bermacam-macam, seperti pertemuan wali murid, pertemuan BP3, pertemuan saat penyerahan siswa menerima rapor dengan orang tua murid, dan lain sebagainya.
d.      Laporan Kepada Orang Tua Murid
Laporan yang diberikan sekolah kepada orang tua murid dapat berupa buku raport (hasil studi siswa), dapat berupa buku data pribadi siswa, atau segala sesuatu yang berkenaan dengan perkembangan pribadi anak dalam belajar di sekolah.
Laporan-laporan tersebut dapat dibuat secara berkala, sekali dalam tiga bulan, sekali dalam satu semester atau sekali dalam satu tahun. Dengan laporan ini diharapkan orang tua murid dan masyarakat lainya dapat memberikan masukan-masukan ke sekolah demi perbaikan program-program sekolah di masa yang akan datang.

e.       Kunjungan Sekolah
Kunjungan sekolah adalah merupakan kunjungan yang dilakukan anggota masyarakat ke sekolah. Hal ini dimaksudkan untuk melihat secara langsung aktivitas-aktivitas anak didik di sekolah, baik di kelas, di laboratorium, maupun di luar kelas.
Hasil pengamatan orang tua murid atau anggota masyarakat yang telah berkunjung tersebut, diharapkan dapat memberikan masukan-masukan bagi sekolah untuk perbaikan-perbaikan proses pendidikan umumnya dan pengajaran khususnya di sekolah.
Teknik-teknik yang dikemukakan di atas hanya baru sebahagian saja, dan tidak tertutup kemungkinan bagi setiap sekolah untuk mengembangkan teknik-teknik lain yang dianggap cocok untuk masing-masing daerah dalam rangka mengembangkan hubungan sekolah dan masyarakat.
Pemilihan teknik-teknik yang akan digunakan dan dianggap cocok untuk diterapkan dalam hubungan sekolah dengan masyarakat sangat penting, guna menghindari kesalah-pengertian orang tua murid atau masyarakat terhadap sekolah akibat kesalahan dalam menentukan teknik yang digunakan tersebut. Teknik-teknik yang diterapkan bila kurang cocok dengan situasi dan kondisi, akan dapat menimbulkan interprestasi yang berbeda-beda terhadap pesan-pesan yang disampaikan sekolah.
Setiap teknik yang dikemukakan di atas mempunyai kebaikan-kebaikan dan juga mempunyai kelemahan-kelemahan. Karena itu dalam rangka pengembangan hubungan sekolah dengan masyarakat yang lebih baik, sekolah jangan hanya mengandakan satu teknik saja, tetapi hendaknya mengkombinasikan dengan beberapa teknik yang dianggap tepat dan cocok untuk itu.

   5.      Pelaksanaan Program Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
a.      Perencanaan program
Perencanaan program hubungan sekolah dengan masyarakat harus memperhatikan dana yang tersedia, ciri masyarakat, daerah jangkauan, sarana prasarana yang tersedia dan teknik yang akan digunakan.
Dalam menyusun program hubungan sekolah dengan masyarakat, ada empat kriteria pokok yang harus dipenuhi (Ametembun, 1973;163). Kriteria tersebut meliputi :
(1)   Perencanaan program hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah terintegrasi dengan program pembangunan pendidikan pada umumnya dan sekolah khususnya.
(2)   Setiap pejabat atau petugas sekolah, terutama guru-guru hendaklah menganggap dirinya sebagai petugas hubungan masyarakat, mereka harus menunaikan tugasnya seefektif mungkin, dan harus mempraktekkan hubungan kemanusian yang baik.
(3)   Program hubungan sekolah dengan masyarakat harus didasarkan pada kerja sama masyarakat dengan sekolah. Kerja sama ini bukanlah sepihak (one way), melainkan timbal balik (two way) proses.
(4)   Bahwa bahagian-bahagian atau seksi-seksi perlu dibentuk dalam program hubungan sekolah dan masyarakat untuk memberikan informasi-informasi kepada masyarakat tentang sekolah.

Di samping kriteria diatas, aspek-aspek lain yang perlu dipertimbankan adalah :
(1)   Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaklah sederhana dan dapat dilaksanakan guna membantu kelancaran program pendidikan disekolah.
(2)   Program yang disusun hendaknya jelas dan mudah dipahami, bila dibaca orang lain.

Ada beberapa hal yang terdapat dalam program hubungan sekolah dengan masyarakat :
(1)   Ikhtisar tentang tujuan yang ingin dicapai.
(2)   Permasalahan-permasalahan kebutuhan masyarakat.
(3)   Bentuk-bentuk pelaksanaan yang akan dilakukan.
(4)   Batasan-batasan dan arah untuk mengembangkan di masa yang akan datang.

b.      Pelaksanaan program
Dalam pelaksanaan program hubungan sekolah dan masyarakat yang telah dirumuskan, diperlukan adanya koordinasi kerja dari personil-personil yang terlibat. Setiap personil harus tahu tugas dan tanggung jawab yang harus diembannya dalam rangka pelaksanaan program hubungan sekolah dan masyarakat.
Berikut ini dicoba menjelaskan tugas masing-masing personil sekolah dalam kaitannya dengan pelaksanaan program hubungan sekolah dan masyarakat :
(1)   Kepala sekolah
Kepala sekolah sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola sekolah, mempunyai peranan penting dalam mengelola sekolah, mempunyai peranan penting dalam mengelola hubungan sekolah dan masyarakat. Sebagai penanggung jawab pendidikan disekolah, kepala sekolah harus mampu mengelola kegiatan pendidikan dengan baik. Tugas utama kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan menurut Oteng Sutisna (1980;22) adalah membantu guru-guru mengembangkan daya kesanggupannya, dan untuk menciptakan iklim sekolah yang menyenangkan dan mendorong guru-guru, murid dan orang tua murid mempersatukan kehendak, fikiran dalam kegiatan untuk mencapai tujuan secara efektif.
Tugas kepala sekolah dalam kaitan dengan hubungan sekolah dengan masyarakat meliputi :
(a)    Bertanggung jawab terhadap pembinaan dan pengarahan pelaksanaan program.
(b)   Mengembangkan program yang sejalan dengan kebijaksanaan yang diambil sekolah.
(c)    Menyesuaikan program dengan situasi dan kondisi.
(d)   Menyusun jabaran tugas anggota staf dengan tata kerjanya.
(e)    Memberi pengarahan dalam kegiatan in service training.
(f)    Meneruskan pengarahan pada anggota staf.
(g)   Memimpin survey tentang aspek-aspek masyarakat dan opini publik mereka.
(h)   Bertanggung jawab dalam mengelola gedung dan halaman sekolah.
(i)     Mengambil inisiatif untuk bekerja sama dalam proyek-proyek yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakat.
(j)     Mengelola peralatan dan perlengkapan sekolah.
(k)   Memilah-milah kegiatan dalam suatu program.

(2)   Guru-guru
(a)    Memberi informasi tentang sistem sekolah dan kegiatan-kegiatan sekolah langsung kepada orang tua murid dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya melalui kontak sehari-hari.
(b)   Mengembangkan kerja sama antara sekolah dengan masyarakat setempat dan orang tua murid.
(c)    Melaksanakan tugas mendidik dan mengajar dengan sebaik-baiknya.
(d)   Menerima informasi-informasi dari wakil-wakil masyarakat.
(e)    Menciptakan kerja sama yang harmonis dengan teman-teman sejawat.
(f)    Ikut mengembangkan program hubungan sekolah dengan masyarakat secara bersama-sama dengan kepala sekolah.

(3)   Staf Personil Lainya
(a)    Ikut mengembangkan program hubungan sekolah dan masyarakat.
(b)   Mengembangkan kerja sama dengan orang tua murid dan masyarakat.
(c)    Menerima dan melaksanakan tugas-tugas sehari-hari.
(d)   Menerima informasi dari anggota masyarakat dan wakil-wakil masyarakat lainnya.
(e)    Mengumpulkan opini publik dan sikap-sikap masyarakat tentang pendidikan dan sekolah.

c.       Evaluasi program hubungan sekolah dan masyarakat
Untuk melihat efektivitas dan efesiensi program hubungan sekolah dan masyarakat, diperlukan evaluasi. Evaluasi adalah merupakan suatu proses kegiatan penilaian terhadap kegiatan-kegiatan yang berjalan dan terhadap hasil yang dicapai. Dengan adanya evaluasi akan diketahui bagaimana pelaksanaan program hubungan sekolah dan masyarakat, kelemahan-kelemahan apa yang terdapat dalam program dan hambatan-hambatan apa yang ditemukan dalam pelaksanaan program tersebut.
Hasil dari evaluasi dapat menjadi umpan balik bagi kepala sekolah dan stafnya untuk menyempurnakan program hubungan sekolah dan masyarakat di masa yang akan datang dengan mekanisme pelaksanaannya. Dengan adanya masukan-masukan tersebut diharapkan pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat di masa-masa yang akan datang dapat ditingkatkan lebih baik lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar